Home

Sabtu, 23 Januari 2010

konvoi bermotor /Touring

Semua peserta turing tanpa terkecuali wajib mentaati etika touring dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Datang dan berangkat tepat pada waktu yang telah ditentukan
2. Mematuhi peraturan lalu lintas (dilarang keras menerobos lampu lalu lintas, berhenti sembarangan, dll)
3. Menempatkan para pemula di barisan depan, dan peserta boncengan
4. Wajib mengenali peserta lainnya dan petugas yang bertugas
5. Hafalkan rute atau peta serta pemberhentian yang telah dijadwalkan
6. Tidak dalam pengaruh alkohol, obat-obatan terlarang yang dapat membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain
7. Konvoi selalu diusahakan di jalur kiri jalan
8. Kecepatan disesuaikan dengan kondisi jalan (maksimal 80 km/j di luar kota, dan 60 km/j dalam kota)
9. Mengikuti semua perintah petugas yang bertugas baik lisan maupun dalam bentuk kode isyarat
10. Menyalakan lampu depan selama perjalanan
11. Menyalakan lampu hazard, flasher, atau sein kanan
12. Tidak turut mengatur perjalanan turing kecuali petugas yang telah ditunjuk oleh Divisi Safety Riding
13. Dilarang mengintimidasi pengguna jalan lain (memukul, menendang, meludahi, atau bentuk lainnya)
14. Tidak saling mendahului atau berebut jalan
15. Memberikan kesempatan kepada pengendara lain yang secara terpaksa karena kondisi lalu lintas harus masuk dalam barisan konvoi
16. Tidak menggunakan klakson dan sirine secara berlebihan terutama pada saat kondisi macet, kecuali kondisi emergency
17. Memberikan salam penghormatan kepada petugas polisi, atau pengendara lain dengan mengacungkan ibu jari
18. Memberik isyarat yang sopan saat meminta jalan kepada pengguna jalan lainnya, dan mengucapkan terima kasih dengan mengacungkan ibu jari
19. Waspada dan tetap konsentrasi selama berkendara
20. Memberitahukan petugas tentang keadaan diri atau kendaraannya selama perjalanan yang dapat mengganggu konvoi dengan memberi isyarat klakson panjang dan isyarat tangan

----------------------------------------------------------------------------------------
Mengendarai sepeda motor secara bersama-sama (touring) dengan aman adalah ketrampilan yang bisa dipelajari yang membutuhkan pemikiran dan latihan. Tujuannya adalah agar touring bisa berjalan dengan baik, aman dan lancar. Berikut adalah beberapa prosedur yang perlu diikuti baik oleh peserta maupun petugas.


PESERTA


Perlengkapan Motor

Berikut ini adalah kondisi motor yang diijinkan ikut dalam perjalanan touring (berlaku untuk semua peserta dan petugas):

1. Kendaraan dapat berjalan dengan baik.
2. Ban harus dalam keadaan baik. Dilarang memakai ban kecil.
3. Semua lampu (depan, belakang, rem, sen) harus berfungsi dengan baik. Dilarang mamakai lampu yang dapat menyilaukan pengendara di belakangnya seperti bahan mika putih & bohlam putih.
4. Oli mesin dan minyak rem dalam keadaan baik.
5. Rem depan dan belakang berfungsi dengan baik.
6. Klakson berfungsi dengan baik.
7. Kaca spion lengkap. Dilarang memakai kaca spion kecil.
8. Toolkit standard lengkap.
9. Bahan bakar penuh

Seluruh anggota touring WAJIB mengisi penuh tangki bahan bakar kendaraannya sesaat sebelum perjalanan awal touring.



Perlengkapan Pengendara dan Penumpang

Berikut ini adalah perlengkapan yang diperlukan oleh pengendara dan penumpang termasuk petugas:

1. Helm. Pengendara dan penumpang diwajibkan memakai minimal helm open face (3/4) lengkap dengan kacanya. Dilarang keras memakai helm cetok.

2. Jacket. Diwajibkan memakai jaket dan disarankan yang agak tebal untuk proteksi yang lebih baik.

3. Celana Dilarang memakai celana pendek. Disarankan memakai celana dengan bahan yang tebal seperti jeans.

4. Sepatu Pengendara dan penumpang diwajibkan memakai sepatu, dianjurkan sepatu dari jenis bahan kulit dan memiliki tinggi minimal semata kaki.

5. Sarung tangan Diwajibkan memakai sarung tangan.

6. Body Protector/Pelindung dada. Disarankan memakai body protector.

7.Jas Hujan Diharuskan membawa jas hujan baik untuk pengendara maupun penumpang. Dilarang memakai jas hujan jenis ponco.

8. Obat-obatan untuk keperluan pribadi. Membawa obat-obatan yang diperlukan untuk keperluan pribadi.



Dokumen

Dokumen yang wajib dibawa oleh setiap peserta dan petugas adalah :

1. Identitas diri (KTP) Wajib dibawa oieh pengendara dan boncengers.

2. SIM Wajib dibawa oleh pengendara.

3. STNK Wajib dibawa oleh pengendara.



Kewajiban

Kewajiban yang harus dipatuhi oleh setiap peserta dan petugas adalah :

1. Datang di meeting point tepat pada waktu yang sudah ditentukan.

2. Memberi tahu petugas apakah membawa penumpang dan pengalaman touring sehingga petugas dapat mengatur posisi peserta selama perjalanan. Umumnya peserta yang membawa penumpang dan belum mempunyai pengalaman touring ditempatkan di depan.

3. Selalu mengutamakan keselamatan baik untuk dirinya sendiri, peserta lain, maupun sesama pengguna jalan lainnya.

4. Tidak dalam pengaruh alkohol, dan obat-obatan terlarang / yang dapat membahayakan keselamatan diri sendiri atau peserta lainnya.

5. Mematuhi semua peraturan lalu lintas.

6. Tidak saling mendahului / kebut-kebutan / melakukan tindakan yang membahayakan baik untuk dirinya sendiri atau peserta lainnya.

7. Mengganggu tugas dari petugas yang berwenang.

8. Menghormati pengguna jalan lainnya diluar rombongan. Tidak mengintimidasi pengguna jalan lainnya. Memberikan kesempatan pada pengendara lain yang secara terpaksa masuk ke dalam rombongan. Memberikan isyarat yang sopan kepada pengguna jalan lainnya ketika meminta jalan dan mengucapkan terima kasih dengan mengacungkan ibu jari kiri.

9. Tidak menggunakan klakson secara berlebihan. Dilarang menggunakan sirine.

10. Mengerti kode-kode / isyarat yang dipakai selama perjalanan, Kode-kode ini akan dibahas lebih lanjut.

11. Memberikan salam penghormatan dengan mengacungkan ibu jari kiri kepada polisi yang bertugas.

12. Menyesuaikan kecepatan kendaraan sesuai dengan petunjuk petugas.

13. Mengikuti semua perintah petugas yang berwenang yang diberikan secara lisan maupun dalam bentuk kode isyarat.

14. Menyalakan lampu depan selama perjalanan.

15. Menyalakan lampu hazard / flasher / lampu sen kanan seiama perjalanan (sesuai kesepakatan)

16. Memberi tahu petugas tentang keadaan diri atau keadaan kendaraan selama perjalanan yang dapat mengganggu perjalanan. Isyarat dapat diberikan dengan membunyikan klakson panjang dan isyarat tangan seperti yang akan dibahas lebih lanjut.



PETUGAS


Berikut adalah definisi petugas yang bertugas membawa peserta ke tempat tujuan:

1. Kapten
Kapten adalah pemimpin tertinggi yang memimpin semua peserta dan petugas. Setiap perjalanan dipimpin oleh 1 orang kapten.

2. Vooridjer
Vooridjer adalah petugas yang memimpin barisan / grup. Setiap grup dipimpin oleh 1 orang vooridjer.

3. Safety Officer
Bertugas mengamankan jalur yang akan diiewati. Setiap grup dipandu oleh minimal 2 orang safety officer.

4. Sweeper
Bertugas untuk mengawasi dan mengamankan semua peserta. Setiap grup dipandu oleh minimal 2 orang sweeper.

5. Technical Officer
Bertugas untuk membantu peserta yang mengalami kendala teknis pada kendaraannya. Minimal 1 technical officer dalam setiap grup.

Setiap petugas dilarang membawa penumpang sehingga dapat dengan mudah mengatur rombongan atau melakukan manuver-manuver yang sekiranya diperlukan.


Perlengkapan Motor Petugas

Berikut ini adalah perlengkapan tambahan kendaraan petugas diluar perlengkapan standard seperti yang telah disebutkan diatas:

1. Rompi petugas.
2. Klakson khusus.
3. Senter / light stick

Tugas dan Tanggung Jawab Petugas

1. Kapten
• Menunjuk / memilih petugas yang akan membantu perjalanan.
• Dibantu petugas lainnya memeriksa semua kendaraan dan peserta.
• Menolak peserta yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
• Membagi peserta menjadi beberapa grup jika jumlah peserta terlalu banyak. Jumlah peserta maksimal 20 motor dalam 1 grup.
• Bertanggung jawab membawa peserta ke tempat tujuan dengan selamat.
• Mengambil keputusan untuk membatalkan perjalanan jika dirasa tidak memungkin-kan untuk melanjutkan perjalanan.
• Menindak tegas peserta yang membahayakan perjalanan.
• Bersama petugas lainnya menyusun rute perjalanan, termasuk lama perjalanan dan tempat pemberhentian.
• Memberitahu semua peserta mengenai rute perjalanan, lama perjalanan dan tempat pemberhentian.

2. Vooridjer
• Membawahi Safety Officer dan Sweeper.
• Memberangkatkan peserta setelah ada isyarat bahwa semua peserta telah siap.
• Mengatur kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kemampuan mengemudi semua peserta untuk menghindari terputusnya rombongan.
• Mengatur formasi dan memberikan isyarat-isyarat yang diperlukan.
• Menghentikan rombongan di tempat yang aman.
• Tetap pada jalur jika kondisi jalan macet.

3. Safety Officer
• Mengawasi jalan yang akan diialui oleh peserta.
• Memberitahu Vooridjer akan kemungkinan bahaya dari kendaraan yang berlawanan arah.
• Menunggu peserta yang terputus pada tempat yang aman dan mengambil alih posisi Vooridjer sementara,
• Memberikan isyarat kepada Vooridjer.

4. Sweeper
• Mengawasi rombongan agar tetap dalam formasi.
• Mengatur formasi dan jarak sesuai perintah Vooridjer.
• Memperingatkan peserta yang bertindak ugal-ugalan atau yang dapat membahayakan peserta lainnya.
• Mendampingi peserta yang mengalami masalah.
• Meminta Vooridjer untuk berhenti.

5. Technical Officer
• Membantu peserta yang mengalami kerusakan kendaraan.
• Menyediakan tools yang diperlukan.
• Menyediakan atau membantu mencarikan spare part yang diperlukan.


regards,
Hvc Bks 007

Sebelum Bocor

http://www.youtube.com/watch?v=erpkyD7SMfw

Rabu, 20 Januari 2010

Tutorial Trango wireless broadband

=========================
= Trango 5,8 Ghz Manual =
=========================

* ip default = 192.168.100.100

command :

1.sysinfo = Check konfigurasi yang sedang dipergunakan / berjalan.
contoh : #>sysinfo
tampilan :

[Hardware Version] 0004 -> Versi Hardware.
[FPGA Version] 03110601 [Checksum] 1D28DCC4 -> Nilai koreksi versi FPGA.
[Firmware Version] FSU 1p01H0004D03100101 [Checksum] 191D17BC -> Nilai koreksi software radio.
[Device ID] 00 01 DE 13 E0 15 [Base ID] 1 [AP ID] 3 [SU ID] 37 -> Nilai baseid, apid, dan suid yang terdaftar ( sesuai setting ) di AP.
[System Up Time] 2 day(s) 10:54:18 -> Waktu aktif radio dari kondisi off sebelumnya.
[Radio Temperature] 34 -> suhu pada hardware
[Opmode] su [Default Opmode] su [Opmode Start] 30 sec -> mode kerja dan mode load default sesudah restart.
[IP] 172.16.4.49 [Subnet Mask] 255.255.255.0 [Gateway] 172.16.4.254 -> setting ip pada hardware
[Httpd Port] 80 [Httpd Status] listen -> status service konfigurasi via web browser
[Telnetd Port] 23 [Telnetd Status] connected (172.16.2.83,2075) -> status koneksi dan jalur yang dipergunakan untuk setting hardware.
[Tftpd] disabled -> status service tftp yang dipergunakan untuk upgrade software radio.
[RF Tx Power] 22 dBm -> Daya yang dipergunakan radio.
[RF Rx Threshold] -70 dBm -> Batasan sinyal minimum yang dipergunakan untuk koneksi.
Channel Table: (MHz) -> Tabel frequensi yang dapat dipergunakan.
[Ch#01] 5736 [Ch#02] 5756 [Ch#03] 5776 [Ch#04] 5736 [Ch#05] 5736 [Ch#06] 5816
[Ch#07] 5745 [Ch#08] 5760 [Ch#09] 5775 [Ch#10] 5790 [Ch#11] 5340 [Ch#12] 5745
[Ch#13] 5760 [Ch#14] 5775 [Ch#15] 5790 [Ch#16] 5805 [Ch#17] 5820 [Ch#18] 5736
[Ch#19] 5736 [Ch#20] 5736 [Ch#21] 5745 [Ch#22] 5736 [Ch#23] 5736 [Ch#24] 5736
[Ch#25] 5736 [Ch#26] 5736 [Ch#27] 5736 [Ch#28] 5736 [Ch#29] 5736 [Ch#30] 5736

[Channel Scan Sequence] 13 h -> Tabel frequensi yang akan di scan sebagai media komunikasi ke AP.
[Active Channel] 13 h Associated -> status komunikasi dengan AP.
[Broadcast Packet] block [Auto Scan AP] on [TCP/IP for AP] on [TCP/IP for Local
Eth] on -> Status setting pada sw.
[Remarks] trango -> Identifikasi nama hardware.
[RF Rx] 147 kbps [RF Tx] 44 kbps [Eth Rx] 38 kbps [Eth Tx] 143 kbps -> status koneksi berdasarkan hardware wireless (RF RX & RF TX), berdasarkan hardware ethernet (Eth RX & Eth TX).

2. updateflash ss / updateflash systemsetting = update konfigurasi yang sedang berjalan ke konfigurasi yang tersimpan di memory hardware, untuk di load ulang saat hardware di reboot.
3. save ss / save systemsetting = simpan konfigurasi berjalan setelah dilakukan perubahan konfigurasi.
4. rssi (freq) = untuk melakukan check kualitas sinyal pada frequensi tertentu / terhadap AP yang saat ini sedang terhubung.
contoh : #>rssi
tampilan :

#> rssi

[ 1] peak -64 dBm avg -64 dBm ****
[ 2] peak -63 dBm avg -64 dBm ****
[ 3] peak -64 dBm avg -64 dBm ****
[ 4] peak -64 dBm avg -64 dBm ****

[ 5] peak -64 dBm avg -64 dBm ****

bila nilai minus semakin kecil maka kualitas sinyal koneksi semakin baik, sebagai contoh : -67 lebih baik dari -76.

5. opmode (su) (ap) (off) = melakukan perubahan terhadap fungsi kerja hardware (opmode), sebagai su , ap atau dalam mode off.
contoh : #>opmode su

6. set defaultopmode (su) (off) = memberikan setting default terhadap fungsi kerja hardware (opmode) sesudah hardware di restart.
contoh : #>set defaultopmode su y
tampilan :
#> set defaultopmode su y
[Default Opmode] su [Opmode Start] 30 sec
Success.

7. freq (channel) = menetapkan channel yang akan dipergunakan antara komunikasi SU dan AP.
contoh : #>freq 21 h
tampilan :
#> freq 13 h
Success.

8. freq writescan (channel) = menetapkan channel tertentu yang juga akan di pergunakan sebagai alternatif komunikasi dengan AP.
contoh : #>freq writescan 13 h 13 v
tampilan :
#> freq writescan 13 h 13 v
Success.

9. set baseid (number) = Menetapkan baseid AP pada konfigurasi SU, yang akan dipergunakan sebagai media identifikasi AP.
BASEID = disesuaikan settingnya dengan baseid AP yang dipergunakan untuk koneksi.
contoh : #>set baseid 1

10. set apid (number) = Menetapkan apid AP pada konfigurasi SU, yang akan dipergunakan sebagai media identifikasi AP.
APID = disesuaikan settingnya dengan apid AP yang dipergunakan untuk koneksi.
contoh : #>set apid 2

11. set suid (number) = Menetapkan suid SU yang terdaftar pada database SU di AP.
SUID = harus terlebih dahulu didapatkan dengan mendaftarkan MAC Adress SU di AP.
contoh : #>set suid 24

cara mendaftarkan di AP :

a. Telnet ke ip AP.
b. Lihat database SU di AP.
#>sudb view
tampilan :
#> sudb view
[#Begin]
[0001] 0001 64 128 00 01 DE 13 EB 2F
[0002] 0001 128 128 00 01 DE 13 EB 31
[0003] 0001 1000 1000 00 01 DE 13 E5 B0
[0004] 0001 1000 1000 00 01 DE 01 91 C5
[0005] 0001 128 128 00 01 DE 13 DB E4
[0010] 0001 128 140 00 01 DE 13 E3 3D
[0013] 0001 1000 1000 00 01 DE 01 96 35
[0014] 0001 128 140 00 01 DE 13 E1 05
[0015] 0001 1000 1000 00 01 DE 01 B1 ED
[0016] 0001 128 128 00 01 DE 01 B1 CF
[0017] 0001 256 256 00 01 DE 13 E6 94
[0036] 0001 1000 1000 00 01 DE 13 E2 DB
[0100] 0001 128 128 00 01 DE 13 DE 57
[0215] 0001 200 200 00 01 DE 13 E3 36
[#End]

Success.

c. Cari SUID yang belum dipergunakan, pada contoh diatas misalnya SUID 6.
d. Daftarkan MAC pada database SU di AP, contoh : #> sudb add 6 reg 128 128 00 11 22 33 44 55
sudb add -> perintah menambahkan MAC SU pada database AP.
reg -> Pola bandwith radio. reg = reguler, prio = diutamakan.
128 128 -> CIR dan MIR ( besaran transfer rate )
00 11 22 33 44 55 -> MAC SU
e. Simpan hasil update database dengan perintah : #>save sudb atau #>updateflash sudb

12. sw (0-6) = Melakukan pengaturan fungsi yang aktif pada SU / AP, fungsi tiap SW :
sw 0 Melakukan filter pada paket broadcast / multicast
sw 1 Fungsi scanning AP ( hanya SU )
sw 2 Mengaktifkan fungsi TCP/IP SU ke AP ( hanya SU )
sw 3 Mengaktifkan fungsi komunikasi SU ke SU ( hanya AP )
sw 4 Melakukan penandaan pada paket broadcast ( hanya AP )
sw 5 Mengaktifkan fasilitas setting via browser
sw 6 Mengaktifkan fungsi TCP/IP ketika SU dalam kondisi ON.

13. reset all = Merubah konfigurasi ke konfigurasi default.

14. logout = Untuk keluar dari mode konfigurasi di SU atau AP.

//document/ Bayyu

Install Microsoft Outlook 2003

yang punya account. email bingung cara setting ? gw coba ini,,ehh berhasil hore...

Set up an e-mail account on Microsoft Outlook 2003

  1. Launch Microsoft Outlook 2002 or 2003 Select "Tools" from the top menu bar and click "Email Accounts".

  2. Set up an e-mail account on Microsoft Outlook 2002/3 - Step 1 of 7
  3. The Add a new email account pop-up window will appear. Select "Add a new e-mail account" and click "Next"

  4. Set up an e-mail account on Microsoft Outlook 2002/3 - Step 2 of 7
  5. Select "POP3" as the server type, and click "Next"

  6. Set up an e-mail account on Microsoft Outlook 2002/3 - Step 3 of 7
  7. On the Internet E-mail Settings (POP3) window, enter your information as follows:

    Enter your name and surname in the Your Name field.

    Enter your entire e-mail address in the E-mail address field.

    The next option asks for the name of your Incoming mail server (POP3). Enter the following: pop.example.co.za ("example" is your domain name).

    You then havee to enter the name of your Outgoing mail server (SMTP). Enter the following: smtp.example.co.za ("example" is your domain name).

    The next information that you will enter is the username and password for your email account. (We would havee sent your username and password to your existing e-mail address on the day you havee registered with ParkHost. If you do not havee this information anymore, you can call us and we will re-send it to you.)

    There should be no tick in the checkbox for "Log on using Secure Password Authentication". Please remove it, if it is checked.

    Then click on the "More Settings" button.

  8. Set up an e-mail account on Microsoft Outlook 2002/3 - Step 4 of 7
  9. The Internet E-mail Settings pop-up window will appear. Click the "Outgoing Server" tab. Please ensure that the My outgoing server (SMTP) requires authentication checkbox is selected, as well as Use same setting as my incoming mail server.

  10. Set up an e-mail account on Microsoft Outlook 2002/3 - Step 5 of 7
  11. Select the "Advanced" tab from the top and change the Outgoing Server (SMTP) port to 587 and click on "OK"

  12. Set up an e-mail account on Microsoft Outlook 2002/3 - Step 6 of 7
  13. The Internet E-mail Settings (POP3) window will still be open. Click "Next" and then on "Finish". The setup is now complete.

  14. Set up an e-mail account on Microsoft Outlook 2002/3 - Step 7 of 7
http://www.parkhost.co.za/resources/email-support.html#outlook-2003